MAHASISWA UNIBRAW KEMBANGKAN ENERGI ALTERNATIF DARI SUHU



Bila dispenser mampu menghasilkan air panas dan dingin dari energi listrik. Maka alat yang dihasilkan Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) sebaliknya. Mereka mengembangkan sebuah alat yang dapat menciptakan energi listrik dari suhu baik panas atau dingin. Energi alternatif yang dikembangkan oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik Unibraw, Rahmad Ananta, Dessy Lina Rachmawati, dan Rifka Fahriza Jauhari ini diberi nama Hybrid Micro Thermoeletric Generator (HMTG).

Salah seorang mahasiswa penemu energi alternatif itu Rahmad Ananta, Selasa (29/1), mengemukakan pembangkit listrik yang mereka kembangkan dihasilkan lebih dari satu sumber yaitu berasal dari panas dan dingin. Sumber suhu yang lain juga bisa didapat dari air panas, air dingin, es, gletser atau salju. Untuk daerah yang mempunyai suhu ekstrim, seperti daerah kutub dan padang pasir, alat tersebut masih bisa digunakan selama masih adanya perbedaan suhu.

Sumber energi listrik yang dihasilkan oleh HMTG ini berasal dari lempeng yang bernama Elemen Peltier dan elemen Peltier itulah yang mentransmisikan suhu dingin dan panas menjadi suatu energi listrik. Satu lempeng elemen bisa menampung minimal 12 Volt Ampere hingga maksimal 80 Volt Ampere. Karena keunggulan yang dimiliki Hybrid Micro Thermoelectric Generator itu, ketiga mahasiswa Unibraw ini berhasil meraih medali emas di World Inventor Award Festival di Seoul Korea Selatan pada Desember 2012 lalu. Kini mereka berencana untuk mematenkan alat tersebut. (KF-EDU/Vey/beritakampus/Antara)
MAHASISWA UNIBRAW KEMBANGKAN ENERGI ALTERNATIF DARI SUHU 
Bila dispenser mampu menghasilkan air panas dan dingin dari energi listrik. Maka alat yang dihasilkan Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) sebaliknya. Mereka mengembangkan sebuah alat yang dapat menciptakan energi listrik dari suhu baik panas atau dingin. Energi alternatif yang dikembangkan oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik Unibraw, Rahmad Ananta, Dessy Lina Rachmawati, dan Rifka Fahriza Jauhari ini diberi nama Hybrid Micro Thermoeletric Generator (HMTG). 
 
Salah seorang mahasiswa penemu energi alternatif itu Rahmad Ananta, Selasa (29/1), mengemukakan pembangkit listrik yang mereka kembangkan dihasilkan lebih dari satu sumber yaitu berasal dari panas dan dingin. Sumber suhu yang lain juga bisa didapat dari air panas, air dingin, es, gletser atau salju. Untuk daerah yang mempunyai suhu ekstrim, seperti daerah kutub dan padang pasir, alat tersebut masih bisa digunakan selama masih adanya perbedaan suhu.
 
Sumber energi listrik yang dihasilkan oleh HMTG ini berasal dari lempeng yang bernama Elemen Peltier dan elemen Peltier itulah yang mentransmisikan suhu dingin dan panas menjadi suatu energi listrik. Satu lempeng elemen bisa menampung minimal 12 Volt Ampere hingga maksimal 80 Volt Ampere. Karena keunggulan yang dimiliki Hybrid Micro Thermoelectric Generator itu, ketiga mahasiswa Unibraw ini berhasil meraih medali emas di World Inventor Award Festival di Seoul Korea Selatan pada Desember 2012 lalu. Kini mereka berencana untuk mematenkan alat tersebut. (KF-EDU/Vey/beritakampus/Antara)
Suka ·  ·  · 8 jam yang lalu · 

0 komentar: